5 SAAT TERBAIK Untuk Memutuskan Resign dari Pekerjaan:
Arvan Pradiansyah
Pertama, pada saat kinerja sedang bagus-bagusnya. Inilah saat terbaik untuk resign karena nama kita sedang harum dan kita akan dikenang sebagai seorang profesional yang sukses.
Namun yang sering terjadi, justru orang resign ketika kinerjanya sedang buruk. Padahal sesungguhnya hal ini tabu bagi seorang profesional karena menyangkut harga diri Anda. Kalau Anda resign saat kinerja sedang buruk, maka Anda akan dikenang dan dicatat dalam sejarah sebagai orang yang gagal.
Kedua, pada saat Anda sudah meninggalkan sesuatu yang berguna. Tujuan bekerja adalah untuk berkontribusi dan memberikan value kepada perusahaan.
Anda perlu meninggalkan warisan (legacy) yaitu meninggalkan sesuatu yang merupakan karya kita dan masih terus bisa dinikmati perusahaan, meskipun Anda sudah tidak bekerja di sana lagi.
Ketiga, ketika Anda menyadari bahwa pekerjaan yang sedang dijalani sekarang bukanlah panggilan jiwa (calling). Padahal, Anda merasa bahwa fakto-faktor lain seperti penghasilan dan lingkungan kerja sangat baik.
Tujuan bekerja adalah untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan potensi terbesar Anda. Pekerjaan baru akan menjadi sesuatu yang membahayakan kalau sesuai dengan calling Anda.
Keempat, adalah saat Anda menyadari bahwa perusahaan menjalankan bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan. Kalau Anda bekerja di perusahaan yang menyuburkan ketidakadilan, melakukan penipuan, penyuapan, dan penyelundupan, maka tidak ada jalan lain Anda harus resign sesegera mungkin.
Kelima, saat Anda mendapatkan tawaran yang memberikan paket yang lebih baik dalam semua hal. Sebagai catatan penting, perhatian pertama Anda terhadap tawaran apa pun haruslah difokuskan pada faktor pekerjaan. Anda harus memastikan bahwa tawaran tersebut sesuai dengan calling. (JIBI/aw)
*Arvan Pradiansyah, happiness inspirer dan penulis buku I love Monday.



0 komentar:
Posting Komentar